Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: "Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu
dikembalikan." (QS. Al-Anbiya’: 35)
Bentuk Ujian
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: "Dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” Artinya: Sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan kepada –Nya lah kami kembali. Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."( QS. Al-Baqarah: 155-157).
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman; "Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah
datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat
dekat."(QS. Al-Baqarah: 214).
Hakekat Ujian
Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dari Sa’d bin Abi Waqqas
Radhiyallahu ‘anhu, Seseorang akan diuji berdasarkan agamanya, apabila agamanya
kuat maka ujiannya pun semakin besar, dan jika agamanya ringan maka dia akan
diuji seukuran tingkat agamanya, dan seorang hamba akan senantiasa mendapat
ujian sehingga Allah meninggalkannya berjalan di atas bumi dan dia tidak
memiliki kesalahan apapun.
Tingkatan Ujian
Suatu ketika Rasulullah SAW ditanya oleh salah seorang
sahabat, yaitu Abu Sa’id Al Khudhri: ”Wahai Rasulullah SAW, siapakah orang
yang paling berat mendapat ujian? Rasulullah SAW menjawab: “Para Nabi” lalu
siapa lagi? Rasulullah SAW menjawab: “para ulama” lalu siapa lagi ya
Rasulallah? “kemudian orang-orang yang sholeh…. (Sampai akhir hadits)”
Dalam riwayat lain oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah RA
bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang
dikehendaki oleh Allah suatu kebaikan baginya maka Dia akan memberinya musibah”.
Cara Menyikapi Ujian
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Aku memohon kepada Allah
agar Dia menjadikan kalian sebagai orang yang apabila diberikan nikmat maka dia
bersyukur, dan apabila diuji maka dia bersabar, dan apabila melakukan dosa maka
dia meminta ampun, sesungguhnya tiga perkara ini adalah modal bagi kebahagiaan
seorang hamba, tanda keberuntungannya di dunia dan akherat dan tidak ada
seorangpun yang bisa terlepas darinya selamanya, sesungguhnya seorang hamba
akan tetap berbolak balik pada tiga keadaan ini”.
“Karena
Sesungguhnya BERSAMA dengan kesulitan itu ada kemudahan, # Sesungguhnya BERSAMA
dengan kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyiroh 5-6)
Poin Utama dari sikap kita :
1. Ikhlas
2. Sabar
Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung. (QS. Al-Imran ayat 200)
3. Meningkatkan
Keimanan
“Jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (QS. Al-Baqarah ayat 45)
4. Ikhtiar
5. Tawakal
Kenapa Ujian Seberat
ini ?
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. (Surah Al-Baqarah ayat 286)
Hiburan dari nabi
Rasulullah bersabda: "“Musibah yang menimpaku sungguh
akan menghibur kaum muslimin.”(Shahih Al Jami’, 5459, dari Al Qosim bin
Muhammad, dan dishahihkan oleh syeih albani)
Apa yang kita dapat ?
Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. (QS. Surah At-Taubah ayat 111)
Penutup
Dalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah SAW
bersabda.
“Sesungguhnya besarnya
pahala seseorang itu tergantung besarnya ujian yang ia terima, dan sesungguhnya
Allah SWT apabila mencintai sebuah kaum, maka kaum tersebut akan diuji oleh
Allah SWT, barangsiapa yang ridho dengan ujian serta cobaan tersebut, maka
baginya pahala yang besar disisi Allah, akan tetapi jika dia marah atau benci
(tidak ridho) dengan ujian tersebut, maka dia hanya akan mendapat murka dari
Allah SWT.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yang copas tulisan di blog saya, mohon sertakan link ya....thx...