Jumat, 12 November 2010
Menjadi bidadari dunia dan surga
Renungan Pribadi
By: asysyifa azzam
Waktu terus bergulir,
Menuai tanya,
Mengikis harapan
Akan sebuah pencarian sejati.
Banyak peristiwa yang telah terlampaui,
Banyak hikmah yang masih bisa terpetik,
Namun, seakan luapan memory negatif masih menyeruak
Menghentak-hentak dalam kalbu.
Ada perintah untuk memulai lembar baru,
Ada sapaan untuk melalui perjalanan sarat hikmah,
Dan ada senyuman untuk mengiringi hari.
Banyak manusia terlalu terlena dalam kilau
Kehidupan yang fana.
Banyak wanita terjerat dalam kebohongan harta.
Dan banyak aktifis dakwah bingung akan hakikat.
Berjalan seadanya, layaknya air mengalir, tanpa beban.
Banyak doktrin menyelubungi lingkup geraknya,
Tanpa tahu sebab musababnya,
Tanpa tahu ilmu dan maknanya,
Tanpa tahu untuk apa dan bagaimana menjalankannya.
Biarkanlah mereka berjalan seadanya,
Namun jangan biarkan mereka berjalan tanpa cahaya.
Yang akan sedikit menerangi,
Yang bisa membantu menemukan hakikat,
Sebuah perjalanan sesungguhnya.
Tugas kita masih banyak,
Amanah masih bergelayut dipundak,
Bukan untuk mencapai prestasi individu,
Bukan untuk egoisme golongan,
Namun untuk kemaslahatan umat,
Ketentraman kehidupan dunia,
Kebahagiaan negeri akhirat.
Semua tak bisa tercapai, manakala kubangan dan jurang
Masih terlalu luas.
Kubangan dari diri kita sendiri,
Yang masih menikmati dunia terlalu dalam,
Yang masih memijakkan kaki dibumi tanpa paham maknanya.
Laksana kerbau dicocok hidung.
Bangun dan bangkitlah!
Masih ada pekerjaan lain yang masih dan wajib diselesaikan
Untuk akhirnya pasrah akan ketentuan Rabbul Izzati,
Akan menuju dan ditempatkan dimana kita dan amanah-amanah kita kelak.
Sesungguhnya Allah tidak akan melihat hasil,
namun melihat seberapa besar usaha kita.
by: bunda