SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, UNTAIAN SEDERHANA NAMUN SARAT MAKNA

Jumat, 09 Desember 2011

Bunda, Bukan Mama !

Kejadian lucu di sore hari, tepatnya 3 hari yang lalu, rabu, tanggal 7 desember 2011.
Ketika itu tukang koran langganan ku datang untuk mengantarkan majalah U*** edisi bulan desember. Maza yang lumayan sudah kenal dengan pak tukang koran, bisa dengan luwesnya ngobrol.Kebetulan tukang koran itu juga humoris dan penyuka anak-anak.

Tahu-tahu Maza bilang gini " Pakde, Ayah dan bunda ku nikah loh !"

Tukang koran ; " Oh ya ? Nikah sama Pakde koran ya ?"

Maza : " Bukan, nikah sama Ayah !"

Tukang Koran : " O...sama Ayah. Adik kecil manggil ibunya siapa ? Mama ya? "(sambil menunjuk ke arah ku)

Maza : " Bukan, Bunda !"

Itu percakapan singkatnya. Setelah tukang koran itu pulang, ternyata Maza protes pada ku.

Maza : “Aku nggak mau kok manggil Mama, jelek ! Aku maunya Bunda le…” sambil memonyongkan bibir dan rada judes.

Bunda : “ Emang jelek kenapa Za ?”

Maza : “ Itu loh, si A (nama temannya) manggil Mama, jelek. Soalnya Mama itu nggak pakai jilbab…”

Bunda : “ Lah, emang, kalo Bunda, kenapa ?”

Maza : “ Kalo Bunda itu cantik, soalnya pakai jilbab…”

Bunda : “ Hm… kalo Ummi ?”

Maza : “ Ummi cantik juga, soalnya pakai jilbab…”

Bunda : Tuing…tuing…! Bunda melayang-layang sambil tepok jidat. Ngambil kesimpulan sendiri dia, wkwkwk….:D

Selasa, 05 Juli 2011

Kunci Yang Hilang


Hm, saya cukup tergelitik dengan peristiwa kemarin. Awalnya ketika seorang ibu tiba-tiba meminta maaf pada putri saya dari teras rumahnya. “Maaf ya Za, Bude tadi mengira Maza yang ambil kunci motornya Bude…” gadis kecil saya cuma menatap, innocent. Saya fikir ibu itu cukup sportif, berani mengakui kesalahan yang dibuatnya. Ia pun kembali menjelaskan pada saya kalau ia mengira anak saya lah yang mengambil kunci motornya. Bolak-balik mencari, panik, karena kunci yang hilang itu bukan saja kunci motor tetapi disatukan dengan kunci rumah.

 Oh ya, sebelum permintaan maaf itu, ibu itu sempat bertandang kerumah saya, bertanya pada anak saya “Maza tadi main-main depan rumah Bude, lihat kunci nggak ?” tanyanya halus. Kebetulan yang menemuinya ketika itu adalah putri dan suami saya, tapi saya dengar dengan jelas apa saja yang dibicarakan ibu itu. Bidadari kecil saya menggeleng seraya berkata “nggak”, dibantu oleh pertanyaan suami saya juga. Maklum, anak saya masih loading karena baru saja bangun tidur, dan terjaga karena suara ketukan pintu yang cukup keras.

Sabtu, 18 Juni 2011

Seandainya ...



Seandainya, ah, bolehkah saya berandai-andai ? bukankah andai itu sebagai wujud ketidaksyukuran saya atas nikmat yang Allah berikan buat saya ? Namun, sungguh, bahwa per-andaian saya ini, bukanlah suatu bentuk kufur alias kurang bersyukurnya saya pada karunia indah yang Allah berikan buat saya. Andai disini hanyalah sebuah kamuflase, agar saya sedikit lebih tenang dan merelaksasikan fikiran saya agar kembali positif.

Nenangga



Alhamdulillah, kemarin saya sudah mulai ‘nenangga’ lagi. Istilah yang berarti, bermain ke tetangga. Hmm, kalau difikir-fikir, apa yang salah dengan nenangga ya ? pastinya tidak ada yang salah, yang salah adalah bila nenangganya itu jadi berujung petaka. Petaka untuk diri sendiri, masyarakat. Petaka yang bisa diwujudkan melalui keringnya hati, rapuhnya jiwa dan jauh dari Allah. Aih…segitunyakah ?

Celoteh Maza


Malam yang dingin, betapa nikmatnya makan yang pedas-pedas, agar tubuh sedikit lebih hangat. Aku berencana membeli lauk untuk makan malam di luar. Diskusi sebentar sama suami sebelum menuju tempat yang diinginkan. Akhirnya, memutuskan membeli ayam kremes. Hmmm… sedap sekali membayangkan santapan ayam yang bila digigit terasa sekali kriuknya, belum lagi disertai nasi panas, teh panas atau jeruk panas, melayang-layang difikiran, menggoda perut untuk berteriak lebih kencang lagi. Pasalnya, aku dan suami begitu kelaparan. Dalam sehari ini, belum sekalipun diisi nasi, sudah terlalu sibuk memikirkan banyak urusan yang akan dikerjakan, jadi agak kurang nafsu makan. Masih beruntung, kemarin malam aku membuat cake marmer, jadi bisa untuk mengganjal perut seharian tadi, ditambah ngemil-ngemil makanan ringan yang memang selalu tersedia. Berangkatlah kami mengendarai motor menuju warung ayam kremes. Disebut warung, karena tempat mangkal ayam tersebut, memang hanya sekedar bilik bambu, sedikit kursi makan, dan lesehan yang tidak terlalu luas. Namun rasanya…hmmm, jangan ditanya, sejak dibukanya warung mulai jam 12 siang sudah dijejali pembeli yang mengantri, sampai malam sekitar jam 9. Selain rasanya enak, lezat, harganya pun murah meriah, pas dikantong mahasiswa. Juga dikantong ku, hehe… ngirit….

“ Sudah mba, ini ayamnya..” sapa mbak penjual ramah.

“ Berapa mba? Sama kerupuknya sekalian ya !“ jawabku sambil mengeluarkan uang dan menunjuk kerupuk yang sedang dipegang anakku.

“ 8500 mba, sama kerupuk jadi 9 ribu “ aku menyerahkan selembar uang 50ribuan. Penjual itu pun segera memberikan kembalian uangnya.

“Trimakasih mba!” senyumku yang manis kuberikan untuk si mbak penjual.

“ Sama-sama..” balas mbaknya ramah.

Kubawa bungkusan berkresek hitam itu sambil menggandeng maza menyusul ayahnya. Tadi suamiku izin mau ke masjid untuk Sholat Isya sambil menunggu matangnya ayam kremes itu. Baru melangkah sekitar 5 menit, aku urungkan menyusul suamiku. Terlintas dibenakku kalau-kalau masjid yang didatangi suamiku bukan masjid yang ingin aku datangi ini, akhirnya kuputar haluan lagi, kembali kearah warung ayam kremes itu. Aku menunggu di warung kosong sebelahnya bersama maza. Tak henti hillir mudik kendaraan roda dua didepanku, karena warung tersebut memang berada di perempatan jalan besar. Terasa dingin merayapi tubuh yang tanpa jaket. Aku dan maza memperhatikan aliran motor datang dan pergi mengunjungi warung ayam kremes ini, terus dan terus ada. Baunya sangat menggoda selera, ingin segera aku pulang dan menyantap habis semuanya, hehe. Saat itu, entah karena melihat apa, tiba-tiba Maza berkata “Bunda, aku mau ke rumah Mbah ya ? Mau nengokin Mbah Uti yang lagi sakit di Rumah Sakit…” ucapnya dengan logatnya yang lucu diiringi wajahnya yang innocent. Di usia nya yang ke 3, ia belum begitu paham bahwa Mbah Uti nya sudah meninggal, karena terakhir kali ia melihat, Mbah Utinya masih dirawat di Rumah Sakit, jadi tahunya ya Mbah nya masih disana. “ Mbah Uti sudah nggak ada, sudah bobo disana…itu loh, didalam tanah yang waktu mba Maza diajak nengokin Mbah Uti buat berdoa…” jawabku sambil tersenyum geli, lah wong minta ke rumah Mbah ko, pakai alasan nengokin ke Rumah Sakit, he….

“Ha, Didalam tanah ? aku…aku kemarin lihat Mbah Uti ya, sama Mas Fajar, diatas rumput itu loh Bunda…! Yang di rumah Mbah…” katanya meyakinkan, sembari tangannya sambil menunjuk-nunjuk ke aku, untuk lebih meyakinkan lagi. Kebetulan rumah mbah nya memang dekat dengan kuburan, dan Maza pernah aku ajak kesana untuk ziarah, sepertinya ia masih mengingatnya. “Mbah Uti sudah bobo, jauh….disana tuh !” kataku lagi sambil menunjuk kearah langit. “ Di langit Bunda ? Ntar jatuh loh Bunda…” lagi-lagi ia tampak serius menanggapi jawabanku.

“Nggak jatuh, kan dijaga sama Allah…!”

“ Dijaga Allah ? Kok Allah nya nggak keliatan Bunda…? Mana ?” tanyanya lagi sambil mencari-cari keberadaan Allah. “Allah itu ada dimana-mana Za…” baru sempat berkata sedikit dan ingin menjelaskan, suamiku datang. Dengan riang, Maza menyambut ayahnya dan segera melupakan percakapan tadi. Sepanjang perjalanan pulang, aku masih saja geli dengan percakapan di warung tadi. Dan itu akan menjadi moment yang indah buat aku, Maza dan saksi bisu warung kosong itu. Aku bahagia bisa terlibat percakapan langsung dengan bidadari kecil ku, walau belum sempurna jawaban yang aku berikan, tapi paling tidak, aku tahu bahwa ia adalah anak yang kritis dan pintar. Aku harus banyak belajar agar suatu saat bila ada pertanyaan-pertanyan lain, aku bisa menjawabnya dengan baik dan sesuai dengan nalar anak-anak seusianya. Subhanallah.

Minggu, 29 Mei 2011

Berhati - hati lah Dengan Doa

Tulisan ini sekedar menceritakan suatu kejadian yang bisa dibilang penuh hikmah buat saya pribadi . Tentang kekuatan doa disaat terjepit.

Suatu hari saya dikabarkan dengan berita kedatangan “orang penting”. Bisa dibilang saya cukup terkejut kala itu. Dan ternyata yang terkejut tidak hanya saya, tetapi juga salah satu bagian dari kamar mandi saya, yang teramat vital. Ya, bagian vital tersebut ialah saluran pembuangan air kamar mandi, tiba-tiba saja mendadak mampet. Entah karena terkejut juga atau karena ngambek ya? hehehe….. 

Pecundang


Hmmm... tulisan ini adalah curhat seseorang, dan saya coba deskripsikan lewat tulisan yang pakai personifikasi, beginilah hasilnya, walau sedikit, namun cukup sarat makna dan mewakili curhatan beliau:)


Hai kawan, lihatlah diriku! Benarkah aku seperti orang linglung yang kehilangan akal ?!
Buntu dan mandek. Tak ada cerita indah yang bisa kulukis menjadi sebuah karya yang fenomenal. Minimal, karya untuk kebanggaanku sendiri. Aku seperti putri yang terkerangkeng dalam jeruji besi. Tak ada yang sanggup menolong, walau hanya memberi asupan makanan sekalipun. Apalagi membukakan pintu untuk mengajakku menjelajahi taman-taman indah dan menghirup udara segar.

Sabtu, 30 April 2011

Menjaga Semangat



Alhamdulillah, dapat penyemangat setelah membaca statusnya teman via facebook. Begini statusnya :” Mau belajar nulis lagi ah, semoga bermanfaat untuk masyarakat purworejo”. Dapat semangat sekaligus dapat inspirasi baru, terimakasih atas statusnya ya…J
Bahagia rasanya bila setiap hari bisa kita lalui dengan semangat dan selalu punya inspirasi baru. Semangat untuk menjalani rutinitas walau membosankan. Semangat untuk terus belajar dan berkarya semampu yang bisa kita lakukan. Semangat untuk bisa membagi pelajaran dan karya yang kita miliki. Dan yang tak kalah pentingnya adalah semangat untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik. Subhanallah, begitu indahnya semangat.

Percakapan Menjelang Tidur




Bunda : “Ayo maza, berdoa dulu mau bobo…”
Maza : “ Bismika Allahumma ahya wa bismikaa amuut.. amin bunda…”
Bunda : “Amin…”
Maza : “Ayah….amin…”
Ayah : “Amin….”
Maza : “ Cium Bunda…”
Bunda : “ anak sholihah, anak cerdas, anak pintar, anak sukses, anak rajin, sayang bunda, sayang ayah, sayang semua orang,amin.. I love you…” (sambil mencium pipi kanan,kiri, kening, sekaligus mendoakan).
Maza : “Ai yapu tu “ ( maksudnya I love you too), lalu berkata lagi “Ayah…cium…”

Senin, 18 April 2011

Tetangga VS Ibu Rumah Tangga



Tetangga oh tetangga. Banyak hal yang sering kali saya risau dengan tetangga. Entah dari perilakunya, pemikirannya bahkan dari pembicaraannya. Perilakunya banyak yang tidak sesuai dengan idealisme saya, dan itu memang tidak bisa saya paksakan. Pemikirannya, masih pemikiran orang kebanyakan yang turun temurun mengikut tradisi. Apalagi pembicaraannya, masih dan hanya berkisar masalah ekonomi, kenakalan anak, menumpuknya pekerjaan, dan hal-hal sepele lainnya. Yang terkadang membuat pusing. 

Selasa, 18 Januari 2011

Game Edukasi Anak Muslim

Game Edukasi Anak Muslim, Pertama di Indonesia !!


Yang sayang anak, ingin mengajarkan solat dan bersuci melalui permainan seru dengan kartu magnetik, anda bisa membantu anak untuk mempelajari dan memahaminya sesuai dengan petunjuk NABI MUHAMMAD SAW. Orang Tua sebagai pendamping & terlibat dalam permainan. Pertama di Indonesia !

Sebagai orangtua dan orang yg peduli terhadap masadepan anak-anak, sudah menjadi kewajiban qt untuk memberikan arahan dan bimbingan pada generasi penerus qt. Tentang pentingnya sholat bagi setiap muslim.

“Jika anak adam meninggal, terputus semua amalannya kecuali anak sholih yang selalu mendoakan orangtuanya”. (HR. Muslim)

materi Gamesnya :
* Bab Bersuci
* Game Wudhu
* Game Tayamum
* Bab Sholat
* Game Sholat



Cara Bermain :

1. Buka papan game edukasi anak muslim.
2. Keluarkan kartu yang ingin dimainkan dari sakunya (bersuci atau sholat)
3. Orang tua membacakan aturan / mencontohkan yang terdapat pada papan game edukasi anak muslim.
4. Anak mencari kartu sesuai dengan permintaan orang tua.
5. Anak menempelkan kartu pada kotak jawaban yang sesuai.
6. Anak diharapkan mempraktekkan setiap gerakan dalam permainan tersebut.

Selamat Bermain! semoga menjadi anak sholih dan sholihah…:)



Jumat, 07 Januari 2011

My Birthday


8 Januari 2011

Assalamualaikum...
happy birthday..happy birthday...sayang...selamat ulangtahun buat bunda, semoga semakin sholihah, jadi istri & ibu yg baik, sabar, dan sholihah:) nyanyian pagi dari suami tercinta, doa, ucapan sekaligus sentilan buat ku:) bahagianya hati, karena masih banyak orang yang perduli pada ku, masih banyak orang yang sayang pada ku:)
Genap sudah usia ku 28 tahun, semakin bertambah usia kehidupan dunia ku dan semakin berkurang jatah usia ku didunia. Banyak doa dari orang-orang yang mengenalku, melalui ucapan verbal face to face, melalui sms, bahkan facebook:) semoga Allah mengabulkan semua doa dari orang-orang sekitarku dan semoga malaikat juga ikut mengamin-kan nya,amin.....