SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, UNTAIAN SEDERHANA NAMUN SARAT MAKNA

Kamis, 29 November 2012

Mimpiku Bersama Modena




“ Capek deh… ! Cuma manggang brownies aja, nunggunya seabad…!”

Saat membuat sponge cake, “ Liat tuh, Yah, ditusuk-tusuk belum matang juga, masih lembek bagian dalamnya, ih, bikin bete…!” Keluhku sambil manyun, suami hanya bisa tertawa kecil menyaksikan gerutuanku.

“ Ya ampun, macaroni panggang ini, kok yang bawah gosong, yang atas masih kelihatan mentah, ya?”

Dan, selalu saja begitu. Komplain tidak pernah reda dari si oven tangkring hitam pekat ini. Mungkin kalau oven itu bisa bicara, dia juga akan protes, “siapa suruh lu pakai gue, hah!”

Dulu, awal-awal aku memiliki oven tangkring ini tidak lepas dari kesukaanku membuat berbagai macam camilan. Dari pada beli terus camilannya, kan pastinya lebih boros, dan tidak semua makanan yang aku beli terjamin kebersihan, juga gizinya. Jadi, demi rasa sayang terhadap kantong dan tubuh, jadi deh, aku rencanakan beli oven itu. Yang awal aku beli adalah mixer, timbangan dan beberapa loyang yang aku butuhkan.

Namun, saat oven belum sempat terbeli, aku mendapat kabar bahwa ayahku, di Jakarta, terkena serangan stroke mendadak. Alhasil, aku dan suami yang saat itu masih sepuluh bulan menjadi pengantin, dan berdomisili di Solo, langsung berangkat ke Jakarta.

Menjenguk dan menunggu ayah yang sakit selama tiga minggu justru membawa rezeki tersendiri buatku, yaitu dapat peralatan masak gratis. Ceritanya, aku iseng ngomong ke Ibu, kalau aku mulai senang membuat kue-kue, dari situ, Ibu justru menawarkan aku untuk memboyong semua peralatan masaknya, dari mulai cetakan, mixer, timbangan, dan lain-lain, termasuk juga oven tangkring itu. Belum lagi ditambah satu set keramik yang bagus dan bikin ngiler. Senang ? Pastinya lah…siapa juga yang nggak senang dapat barang gratisan, hehe.




Memang sih, sebagian dari peralatan itu sudah aku miliki, tapi, aku tetap saja memilih yang punya Ibu, karena dari segi merk lebih bagus dari yang aku punya. Punyaku ? Ya, dari pada mubazir, jadi sebagian aku jual lagi, lumayan, masuk kantong lagi :D



Nah, itu cerita awal saat aku punya oven tangkring, manis sekali, warnanya hitam pekat. Tapi, menjadi tidak manis setelah tahu cara kerja si oven ini. Ternyata, warna hitamnya itu lah yang membuat penyebaran panas api di kompor tidak merata, jadi lama…sekali proses masaknya, dan aku merasa, setiap kali aku memasak dengan oven itu semakin membuang-buang waktu, buang gas elpiji, dan bikin makan ati, sebel…!

Tapi, karena yang kupunya baru itu, ya, terpaksa aku harus menikmatinya.
Pernah satu waktu aku kembali membuat sponge cake karena penasaran dengan hasilnya. Harapanku sponge cake kali ini bisa lebih empuk dan berongga, tidak terlalu coklat, tidak bergelembung bagian atasnya, atau matang di bawah, mentah di dalam.

Setelah proses pengocokan, seperti biasa, masuk lah adonan itu ke dalam oven tangkring. Nah, saat pemanggangan yang biasanya lama sekali ( oven jadul ), dan demi mencegah kebosanan aku bolak balik mantengin FB (facebook).

Saat aku mencari-cari sesuatu yang bisa menyegarkan pandangan, ada seorang teman yang meng-upload link sebuah gambar dapur bersih dengan peralatan masak yang keren, high quality, dan mewah. Mataku langsung melotot melihat barang bagus. Aku perhatikan setiap detailnya, mulai dari kompor tanam, oven, microwave, cooker hood, ah, indah banget….!




Saat aku klik gambarnya, langsung diarahkan untuk melihat beberapa desain dapur yang menawan, cantik, elegan dan wah itu.

Dunia imajinasiku mulai bekerja. Membayangkan dapur indah dengan peralatan lengkap ini akan aku gunakan setiap hari. Tapi, rasanya untuk rumahku yang tergolong mungil, desain seperti ini tidak cocok. Mulai lah aku berselancar mengamati satu demi satu desain untuk dapur mungilku. Nah, ini dia, aku dapat !



Setelah kuperhatikan setiap detail produknya dan tulisan yang tertera di sana, ooo, ternyata produk MODENA. Tatapan mata yang tidak ingin beralih dari layar laptop, mulai mengetikkan kata kunci di mesin pencari, MODENA. Dalam sekejap berbagai link yang terhubung kesana terlihat, kuklik satu link yang mengarah ke sebuah fans page di FB.

Oh, ini ya produk MODENA. Pas sekali. Produk yang hadir di Indonesia sejak 1981, menunjang gaya hidup modern masyarakat Indonesia dalam 3 lini kategori, yaitu Cooking, cleaning, cooling, yang menekankan pada aspek estetika desain, kaya akan fitur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna (user friendly), penerapan teknologi terkini serta ramah lingkungan. Solusi cerdas dalam menciptakan smart living , menciptakan kualitas hidup yang lebih baik dan direkomendasikan bagi masyarakat Indonesia.

Setelah puas melihat-lihat, kembali kuamati desain dapur mungil tadi, rasanya masih belum terbayang jika belum dijadikan satu dengan perabot dapur yang lain. Karena rasa penasaran, aku mulai membaca Fans Page MODENA di FB, dapat juga nih desain dapur mungilnya.




Setelah puas mengamati, mulailah aku mengembarakan fikiranku. Kupejamkan mata untuk membayangkan rasanya saat aku berada disana, menggunakan produk tersebut. Fikiranku mulai berkelana, aku pun terlelap dalam buaian rangkaian produk Modena yang sempat kulihat tadi.

Aku mulai beraksi di dapur, pertama, aku mulai dengan membuat roti sandwich yang susah-susah gampang. Repot juga karena melibatkan banyak bahan makanan mentah dan matang yang akan dipakai. Namun, dengan hadirnya toaster MODENA, membuat sandwich tidak perlu susah lagi, palagi bisa langsung memasak telur sekalian, semakin memudahkan...




Kegiatan selanjutnya adalah membuat pizza dengan cepet. Aku pakai Buit-in Oven nya MODENA. Soalnya selain gampang dan cepet, matangnya juga merata karena  panas atas bawah yang bisa dinyalakan bersamaan, bahkan ada elemen panas juga di bagian belakang.



Pizzaku jadiii!



Waktunya bikin sponge cake ! Ya, menikmati peralatan bagus dengan membuat makanan sebanyak mungkin, lalu mengajak tetangga dan kerabat untuk makan bersama, hehe.





Aku awali dengan menyiapkan bahan-bahan kue, peralatan, lalu menakarnya, mengaduknya. setelah adonan siap, kubuka pintu oven, lalu memanggangnya didalam BO White Series. Fitur Chrome Shelves Railing pada BO White Series artinya rel raknya BO dibuat dari bahan chrome steel yang tahan panas, nggak gampang terkelupas dan tahan karat.

Saat pemanggangan, ditulis di resep, waktu panggang 20 menit. Jadi, timernya pun bisa diatur sesuai resep, tanpa harus kelebihan waktu yang bisa mengakibatkan kegosongan.


Sambil memanggang, aku masih bisa juga menggunakan kompor tanam Crista White Series, yang elegan dan penuh nuansa kekinian.



Taraaa, tepat 20 menit dengan suhu 180 derajat celcius, sponge cake sudah siap…! Yummy…!

Ya, pasti deh waktu panggangnya bisa akurat, pas, juga suhu yang diinginkan bisa diatur sesuai aturan resep, jadi, kemungkinan terjadi kegagalan itu sangat minim sekali.

Aku mulai menyiapkan piring, menunggu kue dingin, lalu dihias dengan butter cream, lelehan coklat atau fondan.

Kuratakan butter tersebut keatas kue yang sudah dingin dengan perlahan-lahan. Oh, iya, buah strawbery dan hiasan lainnya ada di kulkas. Kubuka kulkas, mengambil hiasan untuk kue. Buah yang ditaruh di kulkas masih bagus, tetap segar dan tidak merusak penampilannya. Sambil mengambil strawbery, selai, keju, aku juga menikmati minuman dingin yang terdapat di dalamnya. Nikmat sekali…!

Kulkas MODENA type ini, Niveo RF 2565 pas sekali untuk konsep dapur yang aku inginkan. Kapasitas kulkas yang besar, dan kualitas yang bagus, pasti akan sangat bermanfaat untuk keluargaku.




Saat sedang menikmati kesegaran minuman dan menghias kue tadi, aku dikejutkan oleh bau-bauan yang kurang enak. Mimpi indahku terlepas, dengan tergesa-gesa, aku berdiri. Indra penciumanku yang sensitif mengajakku segera berlari menuju sumber bau tadi. Masuk ke dapur, memeriksa oven tangkringku, mengeluarkan kue, lalu berteriak,

“ Kueku gosongggg…..!”



Aku cuma bisa pasrah tak berdaya. Segera kumatikan kompor, dan meratapi kue gosong itu. Membuka pintu oven perlahan, sehingga kurasakan uap panas menjalari wajah dan tanganku. Sekelebat, kubayangkan cooker hood dari MODENA, desain yang elegan dan simple, pasti tidak sepengap dan sepanas ini jika dapurku juga menggunakan produk tersebut, karena panas yang dihasilkan dari oven akan langsung terserap sempurna ke dalam cooker hood.




Kutaruh kue gosong itu ke atas meja. Saat masih dalam loyang, kupotong perlahan, huf, bagian dalamnya belum terlalu kering. Antara kecewa dengan penampakan kue, juga masih tersisa ruang bahagia karena aku sempat tertidur dan bermimpi bersama MODENA.

Brakkk!!! Glodaak! Brukkk!

Kembali aku terkejut. Ketika momen itulah sponge cake gosong itu tersenggol tanganku dan akhirnya jatuh kelantai berkarpet dalam posisi loyang miring. Sebagian kue remuk di dalamnya, serpihannya yang gosong mengotori karpet.

Ingin rasanya aku menangis yang keras. Sudah kuenya gosong, jatuh, hancur pula karena suara kucing diatas eternit rumah tadi. Kuambil sisa kue yang masih ‘agak’ utuh, untuk sekedar menunjukan ke suami, kalau aku habis bikin kue, walau gagal. Kutinggalkan kue itu diatas meja.

Saat membersihkan karpet dengan sapu lidi dan sulak, aku kembali memutar memori tentang peralatan MODENA yang kulihat sebelumnya, salah satunya ada yang dikhususkan untuk membersihkan karpet, yaitu vacuum cleaner VC 2003, ia memiliki keunggulan teknologi, ramah lingkungan, desain serta warna yang menarik, user friendly, kualitas yang sudah pasti terjamin. Dengan kemudahan itu, aku nggak perlu lagi repot-repot membersihkan karpet dengan sapu atau sering membawanya ke laundry.




Mungkin, kalau saat itu suamiku di situ dia akan tertawa terpingkal-pingkal melihat peristiwa itu. Tapi, mungkin juga bisa jadi momen yang baik untuk mengganti seluruh fasillitas rumah menjadi lebih bagus lagi dengan MODENA.

Malamnya, aku ceritakan kejadian itu pada suamiku, sambil menyajikan ‘sisa’ cake gosong tadi. Benar kan, tawanya membahana, seperti akan meruntuhkan atap rumah yang memang kebetulan sedang terjadi insiden pertengkaran antara kucing dan tikus di atas sana, haha.

“ Memang kamu mengkhayal apa sih, Bun ?”

“ Ya, bukan menghayal juga, sih ! Aku lagi bermimpi menggunakan peralatan itu, Yah, terlihat elegan, nyaman dan jauh dari kecelakaan kerja, kegagalan membuat kue, dan lain-lain, deh !"

“ Emang, kaya apa, sih ?” kelihatannya suamiku ikut penasaran mendengar ceritaku yang mungkin seru menurutnya, karena sampai membuatku ngelindur.

Kuambil laptop, buka Fb, dan kutunjukan semua gambar produk MODENA di sana. Dia tersenyum lebar.

“ Hmmm… “ katanya dengan santai.

“So ?”

“ Ya, okelah, tenang, ada perencanaan kok untuk beli itu ! Aku sudah tahu, sudah liat” Katanya lagi sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.

“ Asik…alhamdulillah….! Nggak ada cerita cake gosong lagi deh, Yah ! ” senyumku melebar sambil mengecup pipi suamiku yang malam itu terlihat sangat tampan :D

Thanks for MODENA, suatu saat aku akan memilikimu...!



Ayo dong lihat dan pelajari seperti apa sih manfaat produk MODENA ini, bisa dilihat di link di bawah ini loh, pasti pengin deh... :



www.modena.co.id

www.facebook.com/ModenaIndonesia

www.facebook.com/MODENACookingClub

www.flickr.com/photos/modenaindonesia

www.youtube.com/MODENAIndonesia

www.pinterest.com

Tulisan ini terpilih sebagai pemenang hiburan di kompetisi blog Modena.

www.twitter.com/@MODENAIndonesia




Selasa, 20 November 2012

Menjadi Bunda Digital Dari Rumah



Manajer Rumah Tangga yang Sok Sibuk

“Bunda…aku mau makan, ya? Aku mau minta ini ! Tolong ambilin itu, Bunda !”

Ya, saya adalah seorang ibu dari seorang putri yang cantik, yang kini sedang berada dalam masa-masa keemasan di lima tahun pertama usianya. Saya dan suami memang telah bersepakat untuk mengurus buah hati dengan tangan kami sendiri, terutama saya, ibunya. Konsekuensi dari kesepakatan itu adalah saya harus mengesampingkan ego saya sebagai seorang wanita yang terbiasa mencari nafkah sendiri sebelum menikah. Saya harus berhenti bekerja, dan fokus mengurus anak saya. Jika ada teman yang bertanya tentang aktifitas saya, dengan lugas saya berkata, saya adalah manajer rumah tangga.

Dulu, diawal-awal masa kelahiran Maza, sangat mudah bagi saya untuk tetap terus berada di rumah, meladeni kebutuhan Maza dan suami. Jikalau bosan, saya lebih memilih mengajak suami berjalan-jalan, membeli buku-buku bacaan, dan membaca dengan cepat sampai habis, juga bermain game di komputer.

Jumat, 02 November 2012

Warna-warni Pelangi (Artikel Anak)



Pelangi-pelangi, alangkah indahmu
Merah kuning hijau, di langit yang biru
Pelukismu agung, siapa gerangan ?
Pelangi, pelangi
Ciptaan Tuhan.


Sahabat, ayo tebak, lagu di atas apa ya judulnya ? Dan, siapa penciptanya ? Pasti sahabat cerdas tahu dong, ya ?!

Ya ! Betul sekali, lagu diatas berjudul “Pelangi” yang diciptakan oleh Bapak AT.Mahmud. Kabarnya, Bapak ini terinspirasi dari sebuah kejadian saat beliau bersama anaknya yang masih bersekolah di Taman Kanak-kanak. Saat itu, di perjalanan pulang, sang anak melihat sesuatu, dan berseru “ pelangi!” sambil menunjuk ke langit. Dan, di waktu yang sama pula Bapak AT. Mahmud langsung membuat lagu tersebut. Keren kan, sahabat ? Tapi, yang mau dibicarakan kali ini bukan tentang lagunya, loh ! Namun, yang akan dibahas adalah tentang pelangi itu sendiri.

Pelangi itu sebenarnya apa, sih ?

Kalau kita lihat secara kasat mata, bentuk pelangi seperti busur, dan memiliki warna yang sangat indah. Warna yang biasa kita lihat yaitu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Pelangi bisa muncul karena ada pembiasan cahaya dari sinar matahari saat hujan terjadi.

Sahabat pasti ada yang bertanya, kira-kira di mana ya pelangi bisa terlihat?

Pelangi dengan tujuh lapis warna yang indah itu, biasanya terlihat saat langit mendung, saat hujan baru berhenti turun dan sering terlihat pula di daerah dataran tinggi seperti pegunungan.