SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, UNTAIAN SEDERHANA NAMUN SARAT MAKNA

Rabu, 25 September 2013

Ujian Bagi Orang Beriman

Ringkasan Materi Kajian



Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiya’: 35)

Bentuk Ujian 

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada –Nya lah kami kembali. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."( QS. Al-Baqarah: 155-157).

 
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman; "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."(QS. Al-Baqarah: 214).

Hakekat Ujian 

Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dari Sa’d bin Abi Waqqas Radhiyallahu ‘anhu, Seseorang akan diuji berdasarkan agamanya, apabila agamanya kuat maka ujiannya pun semakin besar, dan jika agamanya ringan maka dia akan diuji seukuran tingkat agamanya, dan seorang hamba akan senantiasa mendapat ujian sehingga Allah meninggalkannya berjalan di atas bumi dan dia tidak memiliki kesalahan apapun.

Tingkatan Ujian

Suatu ketika Rasulullah SAW ditanya oleh salah seorang sahabat, yaitu Abu Sa’id Al Khudhri: ”Wahai Rasulullah SAW, siapakah orang yang paling berat mendapat ujian? Rasulullah SAW menjawab: “Para Nabi” lalu siapa lagi? Rasulullah SAW menjawab: “para ulama” lalu siapa lagi ya Rasulallah? “kemudian orang-orang yang sholeh…. (Sampai akhir hadits)”
Dalam riwayat lain oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah suatu kebaikan baginya maka Dia akan memberinya musibah”. 

Cara Menyikapi Ujian

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Aku memohon kepada Allah agar Dia menjadikan kalian sebagai orang yang apabila diberikan nikmat maka dia bersyukur, dan apabila diuji maka dia bersabar, dan apabila melakukan dosa maka dia meminta ampun, sesungguhnya tiga perkara ini adalah modal bagi kebahagiaan seorang hamba, tanda keberuntungannya di dunia dan akherat dan tidak ada seorangpun yang bisa terlepas darinya selamanya, sesungguhnya seorang hamba akan tetap berbolak balik pada tiga keadaan ini”.
“Karena Sesungguhnya BERSAMA dengan kesulitan itu ada kemudahan, # Sesungguhnya BERSAMA dengan kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyiroh 5-6)

Poin Utama dari sikap kita :

1. Ikhlas 

2. Sabar
                Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. Al-Imran ayat 200) 

3. Meningkatkan Keimanan
 “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (QS. Al-Baqarah ayat 45)

4. Ikhtiar 

5. Tawakal 


Kenapa Ujian Seberat ini ?
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Surah Al-Baqarah ayat 286) 

Hiburan dari nabi

Rasulullah bersabda: "“Musibah yang menimpaku sungguh akan menghibur kaum muslimin.”(Shahih Al Jami’, 5459, dari Al Qosim bin Muhammad, dan dishahihkan oleh syeih albani) 

Apa yang kita dapat ?

                Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. (QS. Surah At-Taubah ayat 111) 

Penutup 

Dalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda.
Sesungguhnya besarnya pahala seseorang itu tergantung besarnya ujian yang ia terima, dan sesungguhnya Allah SWT apabila mencintai sebuah kaum, maka kaum tersebut akan diuji oleh Allah SWT, barangsiapa yang ridho dengan ujian serta cobaan tersebut, maka baginya pahala yang besar disisi Allah, akan tetapi jika dia marah atau benci (tidak ridho) dengan ujian tersebut, maka dia hanya akan mendapat murka dari Allah SWT.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang copas tulisan di blog saya, mohon sertakan link ya....thx...